Simeulue – Kabupaten Kepulauan di Samudra Hindia ini kaya akan Sumber Daya Alam bumi yang memiliki potensi besar, termasuk cengkeh, rotan, pinang, kelapa, sagu, dan pisang Abaka. Pisang ini asalnya dari Filipina, tetapi tumbuh subur di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.
Selain itu, Simeulue memiliki kekayaan Sumber Daya Alam Laut yang beragam, seperti ikan kerapu, gurita, teripang, udang, lobster, dan rumput laut.
Kabar terbaru mengindikasikan bahwa dasar laut Simeulue mengandung hidrokarbon (minyak bumi dan gas) yang diperkirakan lebih besar daripada Kuwait.
Kabupaten Simeulue memiliki 15 pulau yang dihuni dan 27 pulau tidak berpenghuni yang sangat cocok untuk dikembangkan menjadi resort pariwisata. Selain itu, terdapat berbagai objek wisata menarik, termasuk makam-makam bersejarah dan benteng Belanda.
Simeulue juga kaya akan sumber daya mineral seperti minyak, gas alam, dan emas. Di sektor perikanan, pulau ini terkenal sebagai penghasil udang lobster berkualitas dunia.
Potensi pariwisata Simeulue yang belum sepenuhnya dimanfaatkan juga meliputi pantai-pantai yang indah dan kehidupan bawah laut yang menakjubkan. Gelombang tinggi di daerah ini menjadi daya tarik bagi peselancar dari berbagai negara.
Dengan 15 pulau berpenduduk dan 27 pulau tidak berpenghuni, banyak di antaranya memiliki potensi untuk dijadikan resort pariwisata. Selain kekayaan alam, keberlanjutan adat istiadat masyarakat Simeulue juga menjadi daya tarik bagi industri pariwisata.
Mayoritas penduduk di kepulauan ini beragama Islam. Mereka memiliki karakteristik fisik mirip dengan orang Cina, dengan kulit kuning dan mata sipit, serta menggunakan bahasa yang berbeda dari Aceh daratan. Ada tiga bahasa utama yang dominan dalam kehidupan sehari-hari: bahasa Ulau, Sibigo, dan Jamee.
Masyarakat Simeulue memiliki adat istiadat dan budaya unik yang membedakannya dari masyarakat Aceh di daratan. Contohnya adalah seni Nandong, yaitu seni nyanyi bertutur dengan iringan gendang, biola, yang biasanya tampil dalam acara-acara istimewa.
Selain itu, mereka juga memiliki seni bela diri Debus yang menunjukkan kekebalan tubuh terhadap berbagai serangan benda tajam.
Salah satu kekhasan Simeulue adalah kerbau, yang meskipun ukurannya kecil, memiliki daging yang lebih manis dibandingkan dengan kerbau di daratan Sumatera. Lobster merupakan produk unggulan dari Simeulue dan diekspor ke berbagai negara termasuk Singapura dan Malaysia.
Kabupaten ini juga dikenal sebagai penghasil cengkeh dan kopra dari pohon kelapa di sepanjang pantai. Hasil hutan seperti rotan menjadi sumber utama untuk pabrik meubel di Cirebon, Jawa Barat.
Pemerintah Daerah Simeulue dengan PKA ke-8 ini mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam mendukung dan mempromosikan objek wisata Bahari serta keunikan lainnya di Kepulauan Simeulue, yang dikenal sebagai daerah penghasil lobster dan cengkeh, serta tuan rumah Aceh Surfing International Championship.