Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

PERTANIAN · 31 Oct 2023 10:00 WIB ·

Pertambangan Emas di Aceh Tengah Berdampak pada Aceh Utara dan Timur


 Kehadiran tambang emas di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah akan berdampak serius terhadap keberlangsungan ekosistem. Foto: Google Earth Perbesar

Kehadiran tambang emas di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah akan berdampak serius terhadap keberlangsungan ekosistem. Foto: Google Earth

Aceh Tengah – Kehadiran tambang emas di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, tidak hanya berdampak serius terhadap ekosistem dan kualitas kopi, yang merupakan komoditas utama masyarakat di dataran tinggi Gayo, tetapi juga akan mempengaruhi wilayah pesisir Aceh Utara dan Aceh Timur.

Direktur Walhi Aceh, Ahmad Shalihin, menyatakan bahwa analisis Walhi Aceh menunjukkan bahwa aktivitas PT LMR akan mengganggu ekosistem di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Jambo Aye Lumut, Linge, Owaq, dan Penarun di Aceh Tengah. Dampaknya juga akan terasa di wilayah hilir, termasuk Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bener Meriah.

Lebih lanjut, dari 974 DAS di Aceh, 20 di antaranya berada dalam kondisi kritis atau memerlukan pemulihan. Salah satunya adalah DAS Jambo Aye, yang termasuk dalam izin PT LMR. DAS Jambo Aye sendiri merupakan DAS prioritas menurut SK 328/MenHut-II/2009 Penetapan DAS Prioritas. Ahmad mengingatkan bahwa operasi perusahaan ini diperkirakan akan memperparah kondisi DAS Jambo Aye.

Dari perspektif lingkungan, kegiatan penambangan dipastikan akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang berakibat pada hilangnya keanekaragaman hayati, pengurangan pasokan air, kerusakan situs budaya dan sejarah, serta penurunan produksi pertanian. Selain itu, ada potensi penurunan kualitas udara, kesuburan tanah, dan perubahan dalam siklus hidrologi, yang dapat membahayakan kehidupan masyarakat di Aceh Tengah, Bener Meriah, hingga ke pesisir.

Perubahan ekosistem akibat tambang akan berdampak signifikan pada iklim mikro, siklus air permukaan dan tanah, serta siklus karbon dan hara. Hal ini disebabkan oleh pencemaran langsung dari bahan kimia, lumpur, dan limbah domestik.

Ahmad Shalihin juga menyebutkan bahwa konversi lahan pertanian dan hutan menjadi bekas tambang akan berdampak negatif pada flora dan fauna di kawasan tersebut. Terlebih lagi, area izin PT LMR termasuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser, yang merupakan hutan konservasi tinggi dan menjadi rute migrasi empat satwa dilindungi. Berdasarkan analisis Prof Tajuddin Bantacut dari Institut Pertanian Bogor (IPB), keberadaan tambang emas juga akan berdampak negatif pada aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK

7 November 2023 - 10:00 WIB

Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

4 November 2023 - 13:00 WIB

Ketakutan Menyelimuti Puluhan Pengusaha Pengolahan Padi di Deliserdang

29 October 2023 - 15:00 WIB

Strategi Inovatif Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Meningkatkan Kualitas Udara

27 October 2023 - 10:00 WIB

Strategi Dua Pendekatan Diterapkan oleh Distan Aceh Besar untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

25 October 2023 - 10:00 WIB

Meningkatkan Ketahanan Pangan Melalui Perlindungan Dalam Sektor Pertanian.

24 October 2023 - 15:00 WIB

Trending di EKONOMI