Aceh Utara – Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Aceh, bekerja sama dengan Anggota Komisi IV DPR RI, Ir. TA Khaled, MM, telah menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) selama empat hari berturut-turut, dari Sabtu hingga Selasa (21-24/10), di Hotel Lidograha Aceh Utara di Lhokseumawe untuk 400 petani eks kombatan GAM.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta Bimtek dapat memperoleh pengetahuan tentang cara meningkatkan hasil produksi padi sawah hingga mencapai 7 ton per Ha.
Sejauh ini, hasil produksi padi di Kabupaten Aceh Utara telah melampaui rata-rata nasional yaitu 5,6 ton per Ha, sedangkan rata-rata nasional hanya sekitar 5,2 ton per Ha.
Kepala BSIP Provinsi Aceh, Firdaus, ST., M.Si, menyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil produksi padi sawah diperlukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan adanya kegiatan Bimtek seperti ini, diharapkan petani di Kabupaten Aceh Utara dapat mencapai hasil produksi hingga 7 ton per Ha, dari sebelumnya 5,6 ton per Ha.
Firdaus juga menjelaskan bahwa peserta Bimtek diberikan pengetahuan mengenai penggunaan varietas unggulan, metode pemupukan yang seimbang, pengairan yang memadai, serta cara merawat tanaman padi sawah dari hama dan penyakit.
Ia berharap bahwa dengan pengetahuan dan panduan yang diberikan oleh para pemateri, para petani eks kombatan GAM ini dapat meningkatkan hasil produksi padi sawah mereka.
Terkait varietas unggulan yang diminati petani di Indonesia, termasuk di Kabupaten Aceh Utara, Firdaus menyebutkan bahwa varietas Impari atau Ciherang dari Kementerian Pertanian cukup populer. Selain rasanya yang enak, varietas ini memiliki berat yang lebih tinggi, bahkan pemilik kilang padi juga menyukainya.
Firdaus menekankan bahwa untuk mencapai peningkatan produksi padi sawah hingga 7 ton per Ha, petani perlu mengikuti standar operasional prosedur (SOP) termasuk pemupukan yang seimbang, penggunaan varietas unggul Impari-32, pengairan yang memadai, serta pemeliharaan tanaman dari hama dan penyakit.