Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

PERTANIAN · 21 Oct 2023 10:00 WIB ·

Sejumlah Daerah di Aceh Mulai Panen Padi


 Sejumlah Daerah di Aceh Mulai Panen Padi Perbesar

Banda Aceh – Beberapa daerah di Aceh sedang memasuki musim panen padi, termasuk di Kecamatan Meureudu dan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Hasil panen terbilang normal dengan harga jual gabah kering panen (GKP) berkisar antara Rp6.300-Rp6.500 per kilogram.

Pada pertengahan November nanti, mereka berencana untuk mulai menanam untuk musim tanam rendengan (MTR) 2023/2024. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) Pidie Jaya, drh Muzakkir Muhammad, sekitar 300 hektar dari total 1.500 hektar lahan tanam sudah sedang dalam proses panen.

Di Meureudu, area panen mencakup Gampong Masjid Tuha, Rhieng Blang, Rhieng Mancang, dan Rhieng Krueng. Sedangkan di Trienggadeng, panen dilakukan di beberapa desa di Kemukiman Pangwa.

Muzakkir mengungkapkan bahwa hanya sebagian petani di Meureudu dan Trienggadeng yang mematuhi jadwal panen. Meureudu mencakup wilayah Kemukiman Meureudu Dalam seperti Masjid Tuha, Rhieng Blang, Rhieng Mancang, Rhieng Krueng, Meuraksa, Beurawang, dan Meunasah Lhok. Sementara Trienggadeng meliputi Kemukiman Pangwa dan beberapa desa di sekitarnya.

Safri Sallam SP, Kabid Produksi Distanpang, menyebutkan bahwa luas tanam di Meureudu terbatas karena beberapa alasan, termasuk ketidakteraturan petani dalam turun ke sawah. Meskipun jadwalnya telah disepakati dalam rapat turun ke sawah tingkat kecamatan, petani cenderung memperlambat proses tersebut, hal ini merupakan kejadian lazim setiap tahun.

Menurut Safri, seharusnya panen padi gadu di Meureudu dilakukan pada Agustus atau paling lambat September 2023. Namun, kenyataannya, pertengahan Oktober baru sebagian tanaman yang dipanen. Akibatnya, jadwal musim tanam rendengan (MTR) atau pade thon juga ikut bergeser.

Kecamatan lain seperti Ulim, Meurahdua, dan Bandardua saat ini sedang memasuki fase pertumbuhan malai dan diperkirakan akan panen dalam 1,5 bulan lagi. Sementara Kecamatan Panteraja tidak melakukan tanam padi pada Musim Tanam Gadu (MTG) karena keterbatasan air. Salah satu petani menyebutkan bahwa fenomena ini menyebabkan warga saling berebut untuk membeli beras pada Pasar Murah yang diadakan pekan lalu.

Seorang pedagang gabah di Masjid Tuha Meureudu, Adi, mengatakan kepada Rakyat Aceh bahwa dalam satu minggu terakhir, ia membeli gabah seharga Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut mungkin akan turun jika hujan mengguyur saat panen.

“Jika hujan turun saat panen, maka harga kemungkinan akan turun lagi,” ujar Adi yang mengaku bahwa setiap panen ia membeli gabah dari petani Meureudu dan sekitarnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK

7 November 2023 - 10:00 WIB

Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8

5 November 2023 - 10:00 WIB

Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

4 November 2023 - 13:00 WIB

Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

3 November 2023 - 10:00 WIB

Pertambangan Emas di Aceh Tengah Berdampak pada Aceh Utara dan Timur

31 October 2023 - 10:00 WIB

Masyarakat Blokir Tempat Pembuangan Akhir, Sejumlah Ratusan Ton Sampah Menyumbat di Takengon

30 October 2023 - 15:00 WIB

Trending di SUARA PEMDA