Simeuleu – Nelayan di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, masih mengutamakan penggunaan alat tangkap ikan tradisional, sehingga hasil yang diperoleh masih terbatas.
Haswan Rusman, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue, menyampaikan bahwa telah dilakukan upaya untuk mendorong nelayan beralih ke penggunaan alat tangkap modern.
“Nelayan di Simeulue masih mengandalkan metode dan peralatan tradisional saat melaut, mereka berangkat pagi dan pulang saat sore atau malam, semata-mata untuk mencari nafkah sehari-hari.” Ujar Haswan.
Ia menyatakan bahwa hasil tangkapan dengan metode tradisional masih terbatas, dan pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun jika nelayan beralih ke metode modern dan menggunakan peralatan canggih, hasil tangkapannya akan meningkat. Meskipun demikian, bantuan alat tangkap modern dengan kapasitas besar pernah diberikan kepada nelayan. Namun, karena biaya operasionalnya tinggi, peralatan modern tersebut tidak banyak digunakan.
Haswan Rusman menambahkan, “Akibatnya, banyak alat tangkap modern yang tidak terpakai dan akhirnya berpindah kepemilikan ke para pedagang ikan. Namun kami tidak berhenti untuk terus mendorong nelayan agar memodernisasi alat tangkap mereka.”
Adrianto, seorang nelayan di Simeulue, mengakui bahwa penggunaan alat modern dapat meningkatkan produktivitas. Namun, karena keterbatasan biaya operasional, nelayan lebih memilih menggunakan alat tangkap tradisional.
“Biaya operasional untuk alat modern sangat tinggi, itulah sebabnya nelayan enggan menggunakannya. Kami berharap alat tangkap modern yang diberikan dapat disesuaikan dengan kemampuan nelayan,” ungkap Adrianto.
Adrianto juga berharap pemerintah daerah terus memberikan bimbingan dan bantuan kepada nelayan agar mau beralih menggunakan peralatan dan teknik modern.
“Kami selalu mengharapkan pemerintah memberikan arahan dan bantuan kepada kami, para nelayan tradisional, agar kami dapat beralih ke metode dan peralatan modern saat melaut,” tambah Adrianto.