ACEH TENGAH – Pertemuan audiensi di UGP Takengon yang melibatkan mahasiswa, dosen, yayasan, dan rektor Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, tepatnya di Blang Bangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, berakhir dalam keadaan kacau. Insiden tersebut bermula ketika rektor menghadirkan seorang kuasa hukum selama audiensi pada Jumat, 13 Oktober 2023, yang membuat para mahasiswa sangat marah.
Rektor UGP, Alliyin, mengungkapkan bahwa kehadiran kuasa hukum ini adalah tanggapan atas laporan yang dilakukan oleh beberapa dosen terhadap universitas terkait dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Aceh Carong yang dikelola di kampus tersebut. Alliyin menjelaskan bahwa pertemuan tersebut seharusnya merupakan forum diskusi internal, tetapi jika proses hukum telah diambil, maka pembicaraan lebih lanjut tidak diperlukan. Mereka sepakat untuk bertemu kembali pada hari Senin di Polres Aceh Tengah.
Seorang dosen menegaskan bahwa audiensi ini sebenarnya tidak terkait dengan tuntutan mereka terhadap penonaktifan puluhan dosen dan staf lain oleh Yayasan UGP beberapa waktu lalu. Namun, reaksi dosen tersebut memicu Alliyin untuk meninggalkan pertemuan, yang kemudian menyebabkan kericuhan ketika para mahasiswa mencoba menghalangi dia.
Kepolisian yang berada di lokasi segera mengamankan Alliyin dari situasi tersebut, dan berdasarkan informasi yang diterima, Rektor dan pengurus yayasan dibawa ke Mapolsek Pegasing.