Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

PERTANIAN · 11 Oct 2023 10:00 WIB ·

Keberhasilan Komoditas Pertanian Aceh Singkil Menekan Harga Bahan Pangan


 Pj Bupati Azmi didampingi Ketua PKK kabupaten, bersama Kadis Tanaman Pangan H Kuatno saat melakukan gerakan menanam cabai dan sayur, di sejumlah Sekolah Dasar di Singkil, baru-baru ini. WASPADA/ist Perbesar

Pj Bupati Azmi didampingi Ketua PKK kabupaten, bersama Kadis Tanaman Pangan H Kuatno saat melakukan gerakan menanam cabai dan sayur, di sejumlah Sekolah Dasar di Singkil, baru-baru ini. WASPADA/ist

Singkil – Produk pertanian dari Aceh Singkil berhasil menstabilkan harga bahan pangan, yang sebelumnya mengalami kenaikan selama beberapa bulan terakhir.

Walaupun belum semua petani di Kabupaten Aceh Singkil terlibat dalam usaha menanam, namun hasil dari tanaman cabai merah, rawit, dan sayur-mayur dari komoditas petani mandiri di sana sudah memberikan hasil yang memuaskan.

“Harga cabai merah sempat mencapai Rp60 ribu di pasaran belakangan ini. Namun, setelah petani Singkil melakukan panen cabai merah yang melimpah, harganya perlahan turun menjadi Rp55 ribu,” ungkap H Kuatno, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Aceh Singkil saat diwawancara oleh Waspada.id pada Selasa (10/10/2023).

“Saat ini, harga cabai mengalami fluktuasi. Kadang-kadang mencapai Rp40 ribu, kemudian turun hingga Rp30 ribu. Lalu naik lagi menjadi Rp40 ribu,” tambahnya.

Dengan ketersediaan stok komoditas pertanian dari Aceh Singkil saat ini, berhasil menstabilkan harga bahan pangan di daerah tersebut. Meskipun begitu, untuk harga jual di pasaran, petani tetap mengikuti perkembangan harga secara online.

Dengan hasil produksi pertanian sekarang, Aceh Singkil tidak lagi sepenuhnya tergantung pada pasokan cabai dan sayur-mayur dari Sidikalang. Sebelumnya, pedagang dari Sumatera Utara selalu menekan harga jual di sini karena keterbatasan pasokan lokal. Tetapi sekarang hal itu dapat dihindari.

Sementara itu, dalam hal kualitas, komoditas cabai dari Aceh Singkil lebih unggul dibandingkan dengan cabai dari Sumatera Utara, dan sebanding dengan komoditas pertanian di daerah Aceh lainnya. Keunggulan dari komoditas lokal Aceh adalah daya tahan yang lebih lama.

Menurut Kuatno, saat ini hasil pasokan cabai dari Aceh Singkil mencapai 1 ton setiap bulannya. Ditambah dengan hasil panen cabai merah dari program Ketahanan Pangan di Kejaksaan Negeri Singkil, hasil panennya mencapai 80 kg.

Total lahan pertanian produktif di Aceh Singkil untuk menanam cabai merah dan rawit mencapai 3 hektar. Dengan luas lahan tersebut, mereka mampu menghasilkan panen mencapai 3 ton komoditas cabai.

“Jumlah ini merupakan hasil dari lahan petani mandiri, belum termasuk dari petani swadaya,” pungkas Kuatno.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK

7 November 2023 - 10:00 WIB

Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8

5 November 2023 - 10:00 WIB

Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

4 November 2023 - 13:00 WIB

Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

3 November 2023 - 10:00 WIB

Pertambangan Emas di Aceh Tengah Berdampak pada Aceh Utara dan Timur

31 October 2023 - 10:00 WIB

Masyarakat Blokir Tempat Pembuangan Akhir, Sejumlah Ratusan Ton Sampah Menyumbat di Takengon

30 October 2023 - 15:00 WIB

Trending di SUARA PEMDA