BANDA ACEH – PT Hutama Karya (HK Persero) berkomitmen untuk menyelesaikan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) hingga mencapai 100 persen pada bulan Maret 2024. Meskipun awalnya ada target untuk menyelesaikannya pada bulan Desember 2023, namun terdapat kendala terkait lahan yang membuat mereka menargetkan penyelesaian pada Maret 2024.
Indra Wijaya, Junior Manager Hutama Karya, menyatakan bahwa jika masalah lahan dapat terselesaikan dan izin penlok tambahan dikeluarkan, mereka akan mempercepat proses pembangunan. Panjang jalan utama tol Sigli-Banda Aceh adalah sekitar 74,214 kilometer, dengan total panjang jalan akses mencapai 14,872 kilometer. Proses pembebasan lahan masih mengalami hambatan di semua seksi dengan luas total lahan yang belum terbebas sekitar 7,234 hektar. Diperlukan tambahan lahan seluas 112,48 hektar yang terdiri dari 1,200 bidang.
Hingga saat ini, progres mengenai pembebasan lahan tambahan telah melalui konsultasi publik dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Indra juga menyoroti kendala dalam pembangunan lintasan satwa di seksi 1 Tol Sibanceh, terutama terkait pembebasan lahan untuk pelintasan satwa seperti reptil, gajah, dan primata.
Sementara itu, Totok Suryadi, Branch Manager Hutama Karya, menjelaskan bahwa beberapa seksi tol Sigli-Banda Aceh sudah memberlakukan tarif bagi pengguna, yaitu Seksi 2, 3, dan 4. Sedangkan Seksi 5 dan 6 masih dalam tahap sosialisasi setelah secara resmi beroperasi pada 22 Juni sebelumnya. Volume lalu lintas di tol Sigli-Banda Aceh mengalami fluktuasi, dengan penurunan drastis pada tahun 2021 dari 1,038 menjadi 941 kendaraan. Namun, mulai April 2022 hingga Juni 2023, terjadi peningkatan signifikan dengan jumlah kendaraan mencapai 2,794 hingga 3,733 kendaraan.
Totok juga menyebutkan bahwa tol Sigli-Banda Aceh memiliki 222 personel, termasuk 199 personel untuk jasa layanan operasi, 15 patroli jalan raya, dan 8 personel medis.