BENER MERIAH – Sejumlah pedagang di taman pedestrian Jalan Pante Raya-Simpang Tiga, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, akhirnya harus menghentikan usaha mereka karena minimnya kunjungan. Dulu, tempat ini ramai dikunjungi, namun saat ini hanya sedikit pedagang yang bertahan di area pedestrian tersebut.
Salah satu penjual kopi, Iqbal, mengungkapkan bahwa sejak satu bulan terakhir, pengunjung sudah sangat sepi. Biasanya, ia bisa menghasilkan antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari, tetapi sekarang pendapatan harian hanya sekitar Rp 500 ribu, bahkan kadang-kadang hanya Rp 200 ribu.
“Setiap hari semakin sepi, beberapa pedagang bahkan sudah berhenti berjualan,” ujar Iqbal pada Rabu, 27 September 2023.
Sementara itu, seorang warga setempat, Aman Pangeran, menduga penurunan kunjungan ke taman pedestrian ini disebabkan oleh kurangnya variasi makanan yang dijual di sana. Menurutnya, saat ini hanya ada bakso dan kentang goreng. Hal serupa terjadi dengan minuman, hanya ada kopi coklat dan boba.
“Setidaknya, kami membutuhkan penjual makanan yang bisa menarik minat pengunjung,” kata Aman. Dia juga mencatat bahwa biaya permainan khusus anak-anak, seperti sepeda listrik atau e-bike, serta otoped anak-anak terlalu tinggi. Tarif sepeda listrik mencapai Rp 20 ribu, sementara otoped biasa seharga Rp 10 ribu, dan otoped listrik Rp 20 ribu per 15 menit.
Aman berharap para pedagang di taman pedestrian dapat mengambil contoh dari daerah lain yang lebih modern untuk menarik pengunjung, termasuk dalam hal makanan, minuman, dan hal-hal lain yang mencerminkan keunikan daerah mereka sendiri.