BANDA ACEH – Fauziah, ibu dari Imam Masykur, mengharapkan agar publik tidak menghubungkan pembunuhan anaknya dengan mafia tramadol. Dalam sebuah konferensi pers di Sekber, Banda Aceh, pada tanggal 16 September 2023, Fauziah, yang didampingi oleh kuasa hukumnya, mengungkapkan keinginannya dengan berkata, “Jangan dikaitkan dengan tramadol, kami fokus pada kasus pembunuhan Imam.”
Fauziah sangat sedih jika kematian anaknya dihubungkan dengan hal tersebut, dan ia memohon kepada awak media untuk tidak mengait-ngaitkan kasus ini dengan penggunaan obat-obatan. Dia berbicara tentang perasaannya, “Kami sebagai keluarga merasa sangat sedih mendengarnya, terutama karena dia sudah tiada,” ujarnya.
Fauziah juga menceritakan pertemuan dengan pelaku pembunuhan anaknya. Ia merasa sangat sedih dan bertanya mengapa Imam Masykur dibunuh, terutama setelah meminta waktu untuk mencari uang sebesar Rp 50 juta. “Saya bertanya, bagaimana perasaan kamu jika anakmu atau keluargamu dibunuh? Saya tidak memaki, tetapi saya sempat mengatakan bahwa hati mereka seakan-akan seperti hati babi,” ungkap Fauziah.
Para pembunuh anaknya tampak enggan menatap Fauziah dan terus-terusan menangis. Terakhir, Fauziah menyimpulkan dengan permohonan, “Kami berharap agar kasus ini tidak lagi digulirkan, dan kami hanya berharap pada Allah.”