ACEH UTARA – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek Irigasi dan Rawa II, yang merupakan bagian dari Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA), yang bertugas di Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, yakni Syafrepi, telah mengumumkan bahwa pekerjaan lanjutan untuk merehabilitasi Bendung Krueng Pasee di Aceh Utara akan diumumkan dalam tender pada bulan Oktober 2023. “Rencana kelanjutan ini diharapkan akan mencapai tahap kontrak pada awal tahun dan memulai pelaksanaannya,” ujar Syafrepi kepada AJNN pada tanggal 3 September 2023.
Selain itu, Syafrepi menambahkan bahwa target penyelesaian proyek ini diperkirakan pada bulan Desember 2024. Saat ini, sedang dilakukan persiapan berkas dokumen untuk tender tahap penyelesaian.
Lebih lanjut, progres fisik proyek Bendung Krueng Pasee saat ini telah mencapai sekitar 36,67 persen. Anggaran yang telah digunakan untuk proyek ini sebelumnya adalah sekitar Rp44,8 miliar, dengan sisa pagu sekitar Rp37,5 miliar.
Syafrepi juga menyebut bahwa mereka sedang berusaha mengalirkan air secara sementara dengan meninggikan cofferdam bronjong. Ia berharap dukungan dari tokoh-tokoh tani dan masyarakat dalam upaya untuk mengalirkan air ke lahan pertanian, baik di sisi kanan maupun kiri.
Sebelumnya, proyek rehabilitasi Bendung Krueng Pasee, yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Meurah Mulia dan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, belum selesai hingga saat ini. Proyek multiyears yang dilelang oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh pada tahun 2021 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp44,8 miliar. Akibatnya, kontrak kerja PT Rudy Jaya dibatalkan, dan mereka meminta rekomendasi dari Inspektorat Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memasukkan perusahaan tersebut ke dalam daftar hitam (blacklist). Namun, pengerjaan proyek Bendung Krueng Pasee tetap akan dilanjutkan.