Lhoksukon – Dalam sebuah ceramah di Aceh Utara, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengomentari keadaan jalan yang rusak dengan perumpamaan seperti teh dalam botol yang digoncang.
Berlangsung di Masjid Nurul Iman, Dusun Buket Antara, Gampong Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, pada Sabtu (26/8/2023) sore, UAS tiba sekitar pukul 15.00 WIB dan diterima oleh tokoh agama serta Muspika Cot Girek.
Pengawalan dari tim Patroli dan Pengawal (Patwal) Satuan Lalu Lintas Polres Aceh Utara mengiringi rombongan UAS.
UAS memulai ceramahnya dengan menekankan pentingnya shalat lima waktu. Ia berdoa, “Ya Allah, jadikan anak cucu kami yang senantiasa melaksanakan shalat.”
Sambil bercerita dengan sedikit candaan, UAS menggambarkan kejadian saat ia tertidur dan akhirnya sampai di lokasi ceramah. Ia menyoroti kondisi jalan yang rusak, yang kemudian ia bandingkan dengan perasaan seperti teh dalam botol yang digoncang.
Selanjutnya, dengan kedua tangannya diangkat, UAS berdoa kepada Allah agar membuka hati pejabat di Aceh Utara untuk memperbaiki jalan tersebut.
UAS mengemukakan pemikirannya, bahwa jika jalan tersebut tidak diperbaiki, maka proses hisab (penghitungan amal) di akhirat nanti akan menjadi lebih lama. Dalam suasana penuh semangat, UAS berbicara tentang potensi tuntutan yang mungkin akan diajukan oleh 15 kampung di hadapan Allah SWT, dengan sedikit sentuhan canda.
Ia menggambarkan bagaimana seseorang bisa menjalani banyak ibadah, termasuk berbagai jenis shalat, puasa, dan amal lainnya, namun jika ia juga berlaku zalim terhadap orang lain dan tidak memperbaiki jalan, maka hisabnya akan menjadi panjang di akhirat. Penjelasan ini disambut dengan sorak-sorai dari para hadirin.
UAS juga mengajukan pertanyaan kepada hadirin apakah mereka bersedia memaafkan. Dengan tawa dan serentak, hadirin menjawab “tidak.”
Kemudian, UAS memberikan contoh tentang seseorang yang melakukan banyak ibadah, tetapi juga bersikap zalim dan menganiaya. Ia mengatakan bahwa di akhirat, orang tersebut akan kehilangan hasil dari ibadahnya seperti shalat, zakat, puasa, dan sedekah, yang akan diberikan kepada orang yang pernah dianiaya. Hal ini karena jalan yang banyak berlubang dan rusak.
UAS menekankan bahwa azab yang menanti di akhirat termasuk yang sangat menakutkan. Ia mengingatkan bahwa keberadaan dunia ini hanya sementara.
Sebagai penutup, UAS mengajak hadirin untuk mendoakan para pejabat agar mendapatkan petunjuk hidayah, dan agar jalan di kawasan tersebut (Cot Girek) segera diperbaiki.
Tabligh Akbar berakhir sekitar pukul 16.40 WIB, dan rombongan berangkat meninggalkan Cot Girek menuju Lhokseumawe.