Aceh Utara – Forum Pemuda Samudera dari wilayah Aceh Utara telah mengancam akan mengadakan demonstrasi besar di Kantor Bupati Aceh Utara. Tindakan ini bertujuan untuk mempertanyakan mengapa proyek pembangunan bendungan Krueng Pase yang telah berlangsung selama beberapa tahun belum selesai dilaksanakan.
Proyek ini dibangun di perbatasan antara Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, dan Desa Maddi, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, dengan biaya sekitar Rp44,8 miliar yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Lambatnya kemajuan dalam proyek ini, yang telah dimulai sejak tahun 2021 oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh, berdampak negatif terhadap lebih dari 9.822 hektar lahan sawah di sembilan kecamatan, termasuk satu kecamatan di wilayah Kota Lhokseumawe, yaitu Kecamatan Blang Mangat.
Wilayah-wilayah yang terkait dengan proyek ini meliputi delapan kecamatan di sekitarnya. Di wilayah Pase kiri, terdapat Kecamatan Meurah Mulia, Syamtalira Bayu, dan Samudra, sementara wilayah Pase kanan mencakup beberapa kecamatan seperti Kecamatan Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Kecamatan Syamtalira Aron, dan Kecamatan Tanah Pasir.
Ketua Forum Pemuda Samudera, Misbahuddin Ilyas, menjelaskan bahwa jika pemerintah tidak merespons masalah ini dengan serius, maka pada bulan September 2023 mereka akan mengadakan demonstrasi besar-besaran.
Misbahuddin mengungkapkan bahwa akibat dari kelambatan pembangunan ini, penduduk dari sembilan kecamatan di Aceh Utara tidak dapat mengakses lahan sawah, yang pada gilirannya berdampak negatif pada ekonomi masyarakat setempat.
Ia menambahkan bahwa di saat masyarakat sedang menghadapi kelaparan, pemerintah seharusnya hadir untuk menangani masalah yang sedang dihadapi oleh rakyat.