Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

PERTANIAN · 22 Aug 2023 15:00 WIB ·

Proyek Pembangunan Bendungan Krueng Pase Terhambat, Forum Pemuda Samudera Mengancam Menggelar Demonstrasi Skala Besar


 Proyek Bendungan Krueng Pase mangkrak. Foto: AJNN/Putri Zuhra Furna. Perbesar

Proyek Bendungan Krueng Pase mangkrak. Foto: AJNN/Putri Zuhra Furna.

Aceh Utara – Forum Pemuda Samudera dari wilayah Aceh Utara telah mengancam akan mengadakan demonstrasi besar di Kantor Bupati Aceh Utara. Tindakan ini bertujuan untuk mempertanyakan mengapa proyek pembangunan bendungan Krueng Pase yang telah berlangsung selama beberapa tahun belum selesai dilaksanakan.

Proyek ini dibangun di perbatasan antara Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, dan Desa Maddi, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, dengan biaya sekitar Rp44,8 miliar yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Lambatnya kemajuan dalam proyek ini, yang telah dimulai sejak tahun 2021 oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh, berdampak negatif terhadap lebih dari 9.822 hektar lahan sawah di sembilan kecamatan, termasuk satu kecamatan di wilayah Kota Lhokseumawe, yaitu Kecamatan Blang Mangat.

Wilayah-wilayah yang terkait dengan proyek ini meliputi delapan kecamatan di sekitarnya. Di wilayah Pase kiri, terdapat Kecamatan Meurah Mulia, Syamtalira Bayu, dan Samudra, sementara wilayah Pase kanan mencakup beberapa kecamatan seperti Kecamatan Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Kecamatan Syamtalira Aron, dan Kecamatan Tanah Pasir.

Ketua Forum Pemuda Samudera, Misbahuddin Ilyas, menjelaskan bahwa jika pemerintah tidak merespons masalah ini dengan serius, maka pada bulan September 2023 mereka akan mengadakan demonstrasi besar-besaran.

Misbahuddin mengungkapkan bahwa akibat dari kelambatan pembangunan ini, penduduk dari sembilan kecamatan di Aceh Utara tidak dapat mengakses lahan sawah, yang pada gilirannya berdampak negatif pada ekonomi masyarakat setempat.

Ia menambahkan bahwa di saat masyarakat sedang menghadapi kelaparan, pemerintah seharusnya hadir untuk menangani masalah yang sedang dihadapi oleh rakyat.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK

7 November 2023 - 10:00 WIB

Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani

4 November 2023 - 13:00 WIB

Pertambangan Emas di Aceh Tengah Berdampak pada Aceh Utara dan Timur

31 October 2023 - 10:00 WIB

Ketakutan Menyelimuti Puluhan Pengusaha Pengolahan Padi di Deliserdang

29 October 2023 - 15:00 WIB

Strategi Inovatif Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Meningkatkan Kualitas Udara

27 October 2023 - 10:00 WIB

Strategi Dua Pendekatan Diterapkan oleh Distan Aceh Besar untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

25 October 2023 - 10:00 WIB

Trending di PERTANIAN