Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

SUARA PARLEMEN · 18 Aug 2023 09:27 WIB ·

Abdullah Puteh Mengutuk Keras Pembakaran Al-Qur’an Di Depan Kedubes RI Denmark


 Foto: Dok. Rapat Komite II DPD RI (MenaraDarussalam.com) Perbesar

Foto: Dok. Rapat Komite II DPD RI (MenaraDarussalam.com)

Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Aceh, Abdullah Puteh, menyatakan kecaman kerasnya dan mengutuk insiden tragis pembakaran Al-Quran di Denmark dan Swedia.

“Saya nyatakan melawan terhadap tindakan biadab pembakaran Al-Qur’an yang dengan terang-terangan berlangsung di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Denmark dan Swedia. Insiden ini bukanlah sekadar serangan terhadap kepercayaan agama, tetapi juga merupakan bentuk penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan peradaban,” ujar Abdullah Puteh.

Wakil Ketua Komite II DPD RI ini juga menjelaskan bahwa kejadian ini bukanlah waktu bagi pemerintah untuk berpura-pura buta dan bisu, tapi harusnya pemerintah busa bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang NKRI anut.

“Ini udah jelas-jelas pelanggaran hak asasi agama, Kemana Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Agama? Kan seharusnya dua lembaga ini bersuara dan memperlihatkan sikap yang berani, bukannya diam saja,” kata Abdullah Puteh.

Tentunya ini teguran keras bagi Duta Besar Denmark dan Swedia karena mentolerir tindakan yang merusak ketenteraman dan kedamaian.

“Kalau perlu kita cabut saja hubungan diplomatik dengan Swedia dan Denmark, karena kedua negara ini seperti abai terhadap falsafah suatu kepercayaan dan agama,” ujar Senator Aceh itu.

Tidak hanya pemerintah, sudah seharusnya lembaga-lembaga Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga bersuara karena ini berkaitan dengan Aqidah.

“Saya mengutuk dan menolak setiap bentuk ekstremisme yang mengancam dasar-dasar harmoni sosial kita, memang dua negara itu adalah negara demokrasi. Tapi menurut saya, itu udah demokrasi kebablasan,” Tutup Abdullah Puteh.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Minta Kementan dan Bulog Kawal Stok Pangan, Senator Mirah Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Nataru

21 November 2024 - 11:32 WIB

Senator Mirah Mengajak Generasi Muda untuk Peduli terhadap Ekosistem Terumbu Karang di Indonesia

18 November 2024 - 19:20 WIB

Mayang Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Sampaikan Pentingnya Mengoptimalkan UMKM Sebagai Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila

20 July 2024 - 21:41 WIB

SOSIALISASI 4 PILAR KEBANGSAAN DI ACEH BARAT, ABDULLAH PUTEH AJAK MASYARAKAT PERKUAT NILAI – NILAI KEBANGSAAN

15 June 2024 - 21:50 WIB

Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Ria Mayang Sari Ajak Masyarakat Bungo Perkuat Nilai – Nilai Kebangsaan

13 June 2024 - 21:30 WIB

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aceh Tamiang, Abdullah Puteh Dorong Penguatan Wawasan Kebangsaan

10 May 2024 - 17:09 WIB

Trending di POLITIK