Jakarta – Kekeringan yang terjadi selama dua bulan terakhir di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menyebabkan enam warga meninggal dunia dan berdampak kepada sedikitnya 7.500 orang.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi mengatakan telah memerintahkan Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BNPB Suharyanto, dan BPBD di daerah untuk secepatnya menangani masalah kekeringan itu.
“Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di Papua, untuk segera menangani secepat-cepatnya, tapi problemnya supaya tahu itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi di distrik itu,” kata Jokowi di Inlet Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7).
Sementara untuk bantuan, Jokowi mengakui pihaknya kesulitan menyalurkan bantuan karena masalah keamanan.
“Pesawat tidak berani turun sehingga problem lagi. Sebab itu saya minta juga tadi TNI untuk membantu mengawal. Di sana memang problemnya selalu seperti itu,” ujar Jokowi.
“Medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya enggak berani sehingga problem itu yang terjadi,” pungkasnya.
Kekeringan di Papua Tengah dipicu cuaca ekstrem. Temperatur udara sangat dingin dan hujan tidak turun sejak Mei, sehingga warga gagal panen.
Kondisi itu membuat warga terpaksa mengonsumsi umbi-umbian busuk, yang membuat mereka terkena diare.
Distribusi makanan yang belum maksimal karena masalah keamanan juga membuat masyarakat harus jalan kaki selama dua hari untuk mendapat bantuan makanan di daerah terdekat.