Menaradarussalam.com, Bireuen- Lebih dari sekadar Dasar Negara, Pancasila adalah sebuah kesepakatan bersama untuk menuju kemaslahatan.
Topik itu menjadi pembicaraan utama dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar oleh Anggota MPR RI Dapil ACEH, Abdullah Puteh di Kabupaten Bireuen, Minggu (16/4) lalu.
Mantan Gubernur Aceh, menjelaskan bahwa pendiri bangsa telah mencanangkan Negara Pancasila sebagai darul ahdi was syahadah, yang artinya sebuah kesepaktan jalinan komitmen bersama.
”Itulah sebabnya, konsep Negara Pancasila sebenarnya adalah sebuah bentuk komitmen bersama, untuk mencapai kemashalatan secara bersama-sama pula,” kata dia melalui rilis, Minggu (16/4).
”Artinya, darul ahdi juga dapat dimaknai sebagai Darussalam yang berarti negeri yang penuh dengan kedamaian,” imbuh dia.
Pada intinya, sebagai darul ahdi was syahadah, kata Arba, memiliki tiga latar utama. Pertama, adanya golongan, terutama masyarakat muslim yang masih mempersoalkan relasi antara Islam dengan negara yang berdasarkan Pancasila.
Kedua, realitas bahwa sebagai bangsa, secara ideologis belum merumuskan dengan sangat eksplisit dan membuat satu penjelasan akademik mengenai negara Pancasila itu.
Sedangkan yang ketiga adalah adanya ancaman dari kelompok Islam yang lain yang dianggap sebagai ancaman terhadap negara Pancasila.
Darul ahdi wa syahada, kata dia, menjadi titik temu antara keislaman dan kehidupan berbangsa. Agama Islam harus menjadi ruh spiritual dalam kehidupan bernegara.
”Itulah sebabnya, semangat Bhineka Tunggal Ika menjadi sangat penting dalam pengimplementasikan Pancasila,” kata dia.
Sementara itu, Senator asal ACEH menambahkan, kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini digelar dalam berbagai bentuk, mulai dari diskusi hingga bedah buku.
”Tujuannya adalah mengingatkan kepada kita semua, bangsa dan negara ini didirikan dengan cucuran air mata, keringat, bahkan darah. Semoga ini bisa menjadi pengingat bagi para generasi muda,” tutur dia. (Rls/Ys).