Menu

Mode Gelap
Pentingnya Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Rempah di Aceh Menurut Kemenko PMK Dokter Pur Menginginkan Agar Program JKA Tetap Berjalan Tanpa Henti Demi Kebaikan Masyarakat Aceh Simeulue Memimpin Produksi Cengkeh untuk Mendukung Tema PKA KE-8 Wali Kota Lhokseumawe Mendorong BUMN dan Bank untuk Meningkatkan Kontribusi Mereka dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sekretaris Daerah Memimpin Pertemuan Persiapan PKA di Anjungan Aceh Besar

OPINI · 31 Aug 2021 19:23 WIB ·

50 Guru di Aceh Meninggal Selama Pandemi Covid-19


 50 Guru di Aceh Meninggal Selama Pandemi Covid-19 Perbesar

Aceh, MenaraDarussalam.comPersatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI mencatat 50 guru di Provinsi Aceh meninggal dunia selama pandemi Covid-19, baik karena terinfeksi Covid-19 maupun penyakit lain yang diderita.

“Kami mencatat selama pandemi ini kurang lebih 50 guru yang meninggal dunia di seluruh Aceh,” kata Ketua PGRI Banda Aceh Zulfikar di Banda Aceh, Senin (30/8/2021).

Ia menyebutkan tidak semua guru yang gugur selama pandemi akibat positif virus itu, namun ada juga di antara para guru tersebut yang meninggal karena penyakit lain yang diderita.

PGRI Aceh tidak menerima rincian data jumlah guru di Aceh yang meninggal karena positif Covid-19. Namun, mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA.

“Kami mencatat secara umum saja. Dari 50 guru yang meninggal itu ada yang karena Covid-19, (jenazah) keluar dari Pinere. Ada juga yang meninggal di rumahnya, tidak di rumah sakit,” kata Zulfikar.

Selama ini, dia menjelaskan, para guru tetap datang ke sekolah meskipun proses belajar mengajar dilakukan secara daring.

Para guru wajib ke sekolah untuk presensi, mengirim bahan ajaran, dan melakukan aktivitas lain yang berhubungan dengan sekolah, sehingga mereka juga memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.

“Saat ini di Banda Aceh ada guru yang masih positif dan melakukan isolasi mandiri. Ada juga yang sudah menjalani isolasi mandiri, sudah sehat, dan sudah kembali ke sekolah. Kalau data rinciannya kita tidak tahu persis,” katanya.

Ia berharap, pemerintah memberi perhatian kepada guru-guru di Tanah Rencong itu selama pandemi Covid-19, baik terhadap guru yang telah meninggal melalui keluarganya maupun guru yang masih berjuang mencerdaskan generasi bangsa di daerah itu.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Perjudian Online dan Mesin Slot: Perlu Keseimbangan antara Hiburan dan Dampak Sosial

18 October 2023 - 16:00 WIB

Ayahanda Abdullah Puteh: Sosok Penyambung Suara Tanah Aceh

10 October 2023 - 16:00 WIB

Taufik Madjid, Pejabat Inspiratif di Kemendes PDTT

9 October 2023 - 15:00 WIB

Transformasi Tanah Abang: Beradaptasi dengan Era Digital

30 September 2023 - 20:00 WIB

Konektivitas Ayahanda Abdullah Puteh dalam Prospek Kemajuan Ekonomi Aceh

26 September 2023 - 08:00 WIB

Songsong Kebangkitan Bangsa dalam Quo Nasional dan Demokratis

4 September 2023 - 10:00 WIB

Trending di OPINI