MENARADARUSSALAM – Fenomena layanan tak optimal perbankan syariah di Aceh dibeberkan dalam sidang paripurna DPRA. Anggota DPRA Bardan Sahidi mengungkapkan bahwa ada persoalan teknologi informasi yang tak optimal pada perbankan sehingga menyebabkan pelanggan dirugikan.
“Tiga hari terakhir ini, terjadi antrean panjang dan penumpukan massa di ATM-ATM baik itu pada perbankan BUMN maupun BUMD, sehingga mengakibatkan kekosongan kas,” kata Bardan dalam interupsinya di sidang paripurna DPRA, Selasa (4/5/2021).
Tak hanya itu, terdapat banyak keluhan di mana nasabah bertransaksi dengan saldo terdebet namun dana tidak terkirim.
“Ini menunjukan bahwa betapa lemahnya IT yang dimiliki perbankan syariah di Aceh,” katanya.
Dia pun meminta, terutama pada bank BUMD milik Pemerintah Aceh untuk meningkatkan dukungan IT tersebut.
Hal ini, kata Bardan, harus segera diatasi sebelum Idul Fitri. Jika hal ini tak segera ditindaklanjuti, kata Bardan, penumpunkan di semua perbankan akan memicu kluster baru di Aceh. ***