Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai sebagai salah satu ujung tombak perputaran dan pertumbuhan perekonomian masyarakat di Banda Aceh, karenanya pemerintah terus memberdayakan pelaku usaha kecil tersebut.
“Pelaku UMKM ini sebagai ujung tombak ekonomi di Banda Aceh, apabila tidak ada pelaku UMKM ini maka senyap lah Banda Aceh dari aktivitas ekonomi,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh Muhammad Nurdin, di Banda Aceh, Sabtu (6/2).
UMKM telah menjadi ladang masyarakat kota untuk mencari rezeki, hal itu karena Banda Aceh buka seperti daerah lainnya yang memiliki kekayaan dan hasil alam dari hutan, pertanian atau perkebunan.
“Banda Aceh tidak ada hutan, ladang dan, oleh karena itu pemerintah kota melalui selalu memberikan dukungan, memfasilitasi dan mendampingi pelaku UMKM agar terus maju,” ujarnya.
Mengembangkan UMKM, kata M Nurdin, pemerintah terus membuat gebrakan dengan merangkul pelaku usaha ke dalam sebuah wadah yang legal, sehingga pembinaan untuk kemajuan UMKM lebih mudah dilakukan. “Karena jika UMKM bergerak maka ekonomi masyarakat mulai dari desa juga akan terus bergerak,” katanya.
Nurdin menyebutkan, sejauh ini pelaku UMKM di Banda Aceh terus meningkat seiring dengan program-program yang telah dilaksanakan.
Dimana, kata Nurdin, pada 2017 lalu pelaku usaha kecil di Banda Aceh hanya berjumlah 9.551 usaha. Sekarang sampai dengan 2020 meningkat menjadi 15.107 UMKM, artinya naik signifikan hingga 98 persen. “Berkembang dan terus tumbuhnya pelaku usaha kecil di Banda Aceh ini tidak terlepas dari kemudahan berusaha yang telah diberikan pemerintah,” ujar M Nurdin.